Minggu, 19 Oktober 2014

Cara kerja Hard Disk

Kalau prosesor disebut sebagai otak sebuah komputer, maka hard drive (biasa disebut hard disk atau hardis) layak disebut sebagai jantung sebuah komputer yang bertugas mendistribusikan berbagai data penting yang dibutuhkan. Sebagai salah satu bagian penting dalam operasional komputer kita lebih sering memandangnya sebagai barang yang misterius tanpa tahu apa yang terjadi di dalamnya. Anda tertarik untuk mengetahui lebih jauh ? Simak ulasan berikut ini.


Tentu masih banyak pengguna komputer yang tidak tahu apa yang ada dan terjadi di balik kotak aluminium selubung sebuah hard disk yang biasa mereka pakai. Padahal mereka-mereka itu pasti tahu dengan file dan data yang disimpannya di dalam harddisk. Hard disk inilah yang membuat pengguna bisa menyimpan, merubah dan mengandakan file berisi data mereka lewat komputer. Beberapa fakta yang bisa menjadi pegangan untuk memahami sebuah hard disk adalah :

1. Hard disk mampu menyimpan data dalam waktu yang lama
2. Kapasitas simpan sebuah Hard disk terus meningkat dari waktu ke waktu (sampai saat ini sudah mencapai 80 GB) namun ukuran fisik sebuah hard disk relatif tetap.
3. Makin cepat sebuah hard disk berputar maka makin cepat sebuah data bisa di akses dan ditransfer
4. Semakin besar kapasitas harddisk beredar di pasar maka kapasitas di bawahnya akan semakin turun harganya

Pada prinsipnya hard disk menyediakan kebutuhan peyimpanan data dari sebuah komputer. Hal itu dilakukan dengan cara menyimpan data tersebut dalam sebuah space magnetis di atas permukaan yang berputar berupa piringan (disk) yang bersalut materi magnet pula. Teknologi penyimpanan data dalam space magnetis seperti ini sebenarnya sudah cukup lama digunakan. Sejak jaman penyimpanan lagu daam piringan hitam serta kaset-kaset pada jaman dahulu teknologi seperti ini sudah dikenal. Perbedaannya pada hard disk dialami penyempurnaan dan peningkatan kemampuan simpan.

Piringan magnetis dalam hard disk digunakan untuk menyimpan data digital dengan memberi penandaan pada tiap bagian hard disk. Masing-masing bagian yang sudah dan belum akan diberi penandaan dengan spot magnetis. Data disimpan dalam piringan magnetis setelah dirubah dengan penandaan biner dan diwakili oleh angka 0 dan 1.

Dalam sebuah hard disk umumnya ada sebuah drive dengan piringan(disk) yang berputar. Sebuah hard disk berkapasitas tinggi umumnya memiliki beberapa disk berdameter 3,5 inchi dan mampu menyimpan data pada kedua sisinya. Dalam ruangan yang sama terdapat motor yang memutar piringan dengan kecepataan antara 4500 sampai 15000 rotation per minute (RPM)

Sebuah hard disk juga menggunakan alat bernama head yang digunakan untuk membaca dan menulis data dari masing-masing permukaan disk. Penggerak dengan sebuah lengan mengendalikan head ini untuk tetap berada pada posisi tertentu pada permukaan disk. Bila ada lima disk dalam sebuah hard disk maka akan ada sepuluh head dengan sepuluh lengan berbeda yang mengendalikannya.

Hard disk akan merekan data dalam putaran konsentris yang biasa disebut dengan track. Dalam sebuah track ini masiha da pembagian lagi yang disebut dengan sektor. Masing-masing track dalam sebuah disk bisa diibaratkan sebuah buku tempat anda menyimpan tulisan yang tertata rapi dalam sebuah disk. Kalau sistem operasi membutuhkan file yang terletak dalam track dan sektor tertentu maka permintaan tersebut akan diteruskan lewat lengan pengendali head ke posisi track dan sektor tertentu dimana data disimpan.

Bagaimana Baca dan Tulis Terjadi

Saat sistem operasi mengirim data ke hard disk untuk disimpan maka drive pada hard disk akan terlebih dahulu melakukan perhitungan data dengan rumus matematis yang kompleks untuk menambahkan hitungan bit pada sebuah data. Dengan konversi ini maka data bisa disimpan dengan lebih efisien. Selain itu ketika nanti data tersebut dibutuhkan kembali tambahan bit tersebut mampu mendeteksi dan mengkoreksi kesalahan acak karena variasi dari ruangan magnetis yang lebar.

Selanjutnya head akan digerakkan menuju track tertentu diatas disk untuk melakukan baca dan tulis. Waktu yang dibutuhkan untuk memindahkan head dari satu track ke track yang lain inilah yang disebut dengan seek time. Setelah berada pada track yang benar head akan menunggu sampai berada pada sektor tertentu untuk membaca dan menulis data. Untuk menulis data head akan menunggu sampai ebrada pada sektor yang belum terisi sementara saat membaca head akan menunggu sampai berada pada sektor dimana data disimpan.

Waktu yang dibutuhkan untuk menunggu berada pada sektor yg tepat ini sering disebut sebagai latency. Semakin kecil nilai seek time dan latency maka akan semakin tinggi kinerja sebuah hard disk. Saat head berada pada sektor yang tepat untuk menuliskan data maka sebuah pulsa elektronik akan disalurkan lewat head menuju piringan. Pulsa elektronik tersebut menghasilkan tempat tertentu diatas disk untuk menyimpan data.

Apa yang dimaksud dengan kontroler (Interface)?
Kontroler dalam sebuah hard disk secara sederhana bisa digambarkan sebagai perangkat keras yeng mengatur pertukaran data antara komputer dengan hard disk. Umumnya hampir sebagian besar PC seperti yang anda temui saat ini menggunakan kontroler Advanced Technology Attachment (ATA) (atau Integrated Drive Electronics/IDE). Hard disk yang menggunakan kontroler ini muncul dalam banyak varian seperti Ultra ATA, Ultra DMA, maupun EIDE, tergantung dari vendor pembuatnya. Selain ATA posisi kedua pemakaian kontroler ditempati oleh SCSI yang masih banyak digunakan oleh kebanyakan komputer server dan komputer Apple Macintosh.

Kontroler ATA ini mampu menangani transfer data sampai dengan 8,3 MB/detik sementara kontroler ATA-2 mampu bekerja lebih cepat dengan transfer maksimum mencapai 16,6 MB/detik. Meski tidak ada yang membuatnya menjadi standar resmi namun banyak produsen hard disk yang mengadaptasi Ultra DMA-33 dan Ultra DMA-66 untuk produk mereka. Masing-masing kontroler ini mampu bekerja dengan maksimum transfer 33MB dan 66MB/detik. Baru-baru ini Seagate memasarkan produk mereka dengan kontroler Ultra ATA-100 yang ditujukan khusus untuk menyaingi teknologi SCSI dan pemakaian hard disk secara paralel (RAID) pada server.


Cara kerja monitor LCD

Liquid Crystal Display (LCD): Sebuah teknologi layar digital yang menghasilkan citra pada sebuah permukaan yang rata (flat) dengan memberi sinar pada kristal cair dan filter berwarna.

• Hanya memakan sedikit ruang, rendah daya, dan panas yang dihasilkan lebih sedikit dibanding monitor CRT (cathode ray tube).
• Tidak ada flicker dan kedipannya sangat rendah sehingga enak dipandang berjam-jam.
• Untuk ukuran yang sama, harga lebih mahal dibanding monitor CRT.

Telah lama dipakai sebagai layar untuk laptop, komputer desktop juga telah mulai menggunakan monitor yang memakai teknologi LCD ini. LCD memiliki banyak kelebihan dibanding monitor CRT. Mereka mampu menampilkan teks yang jernih dan tidak ada flicker, yang berarti mengurangi kelelahan mata. Karena tebalnya kurang dari 10 inci (± 25 cm), monitor LCD untuk desktop mengambil ruang yang lebih kecil dibanding monitor CRT. Kekurangannya: kualitas warna layar LCD tidak dapat dibandingkan dengan monitor CRT, dan harganya yang mahal membuatnya tak terjangkau bagi kebanyakan orang. Ditemukan tahun 1888, kristal cair merupakan cairan kimia yang molekul-molekulnya dapat diatur sedemikian rupa bila diberi medan elektrik--seperti molekul-molekul metal bila diberi medan magnet. Bila diatur dengan benar, sinar dapat melewati kristal cair tersebut.

Baik untuk layar laptop atau desktop, sebuah layar LCD terdiri atas banyak lapisan, istilahnya adalah "sandwich". Sebuah sumber sinar flourescent, atau backlight, merupakan lapisan paling bawah. Sinar ini akan melewati filter pertama dari dua filter pengatur (polarizing). Sinar yang telah terpolarisasi kemudian melewati sebuah lapisan yang berisi ribuan bintik kristal cair yang dijajarkan pada sebuah kontainer kecil yang dinamakan cell. Setiap sel, juga dijajarkan membentuk barisan pada layar; satu cell atau lebih akan membentuk satu pixel (ukuran titik terkecil pada sebuah layar). Sumber elektrik di sekeliling LCD membentuk sebuah medan elektrik yang akan menggetarkan molekul kristal, yang akan mengatur sinar yang akan lewat pada lapisan kedua berupa filter yang terpolarisasi dan melewatinya. Pada sebuah layar LCD monokrom, seperti pada sebuah PalmPilot atau jam tangan digital, demikianlah cara kerjanya: Penutup membuka, dan pekerjaan selesai. Tetapi pada LCD berwarna, seperti pada PC laptop, cara kerjanya lebih kompleks.

Pada sebuah panel LCD berwarna, setiap pixel terdiri atas tiga buah cell kristal cair. Setiap ketiga cell tersebut memiliki filter merah, hijau, atau biru (red-green-blue/RGB). Sinar yang melewati cell yang terfilter tersebut akan menciptakan warna yang Anda lihat pada LCD. Kadang-kadang sistem yang mengirimkan arus listrik pada satu cell atau lebih tidak berjalan dengan baik; kejadian tersebut menimbulkan adanya pixel yang gelap dan "rusak".

Hampir semua LCD berwarna modern--sebagai layar laptop atau monitor desktop--menggunakan sebuah transistor film yang tipis (thin-film transistor/TFT), yang dikenal sebagai active matrix, untuk menghidupkan setiap cell. LCD TFT menciptakan citra yang lebih jelas, jernih dan terang. Teknologi LCD terdahulu sangat lambat, kurang efisien, dan kontrasnya sangat rendah. Teknologi matriks terdahulu, passive-matrix, mampu menampilkan teks yang jelas tetapi meninggalkan bayangan jika tampilan berubah dalam waktu cepat, sehingga tidak optimal untuk video. Saat ini, sebagian besar palmtop hitam-putih, pager, dan telepon seluler menggunakan LCD passive-matrix.

Karena LCD mengatur setiap pixel secara terpisah, mereka mampu menampilkan teks yang lebih jelas dibanding CRT, yang, saat dipusatkan dengan tidak benar, akan mengaburkan pixel yang dituju (yang menggambarkan citra di layar). Tetapi kontras LCD yang tinggi dapat menyebabkan masalah terutama jika Anda hendak menampilkan citra grafis. CRT akan melembutkan pinggiran dari citra grafis, seperti halnya pada teks, dan walau hal itu membuat teks tidak terbaca pada resolusi tinggi, pelembutan (softening) dapat mencampurkan dan menutupi gerigi, contohnya pada foto, yang hasilnya lebih baik dibanding tampilan LCD. Dan juga LCD hanya memiliki satu resolusi "natural", yaitu terbatas pada jumlah pixel yang dipasang pada layar. Bila Anda ingin menaikkan resolusinya, misalnya dari 800x600 menjadi 1024x768, untuk layar LCD Anda harus mengemulasikannya menggunakan software, yang hanya dapat bekerja pada resolusi tertentu.

Seperti CRT, LCD untuk desktop juga dibuat untuk menerima sinyal analog--yang berbentuk gelombang , berlainan dengan bentuk pulsa biner pada sinyal digital--dari PC Anda. Ini disebabkan sebagian besar kartu grafis yang beredar saat ini masih menkonversikan informasi visual dari bentuk digitalnya menjadi analog sebelum menampilkannya di layar. Tetapi LCD memproses informasi tersebut secara digital, sehingga bila data analog dari kartu grafis standar mencapai monitor LCD, monitor tersebut perlu untuk mengkonversi kembali menjadi sebuah bentuk digital. Semuanya itu dapat menyebabkan goyangan atau bayangan pada layar. LCD digital terbaru menggunakan kartu grafis khusus yang dilengkapi konektor digital utnuk menjaga kejernihan tampilannya.
Yang Kurang Dari LCD

infokomputer.com, Tentu saja, setiap komputer notebook memiliki sebuah LCD. Laptop generasi awal menggunakan layar passive-matrix hitam-putih 8-inci (diagonal). Tetapi dengan berkembangnya LCD ke arah active-matrix, ukuran layarnya membesar. Saat ini kebanyakan LCD menggunakan panel berbasis TFT, yang mampu memberikan tampilan yang cerah, dan jernih dalam ukuran layar yang besar. Tetapi ukuran laptop sendiri tidak dapat dibesarkan. Anda pasti tidak akan menemukan laptop dengan ukuran layar LCD-nya lebih besar dari 15,1-inci. Layar yang lebih besar dari itu biasanya digunakan pada LCD desktop.

Banyak vendor PC utama yang mulai menawarkan LCD sebagai pilihan pada jajaran PC desktop barunya. Gateway, Dell, NEC, dan Acer, semuanya menawarkan panel datar ini sebagai bagian dari paket sistem desktop murah atau PC all-in-one untuk SOHO. Agar harga paket tidak melambung, para vendor biasanya menggunakan komponen yang agak tua sedikit atau yang lebih murah pada sistemnya, dan lebih mengutamakan segi estetis dari panel datarnya itu, seperti layaknya perabot dari jaman Star Trek.

ViewSonic, NEC, dan vendor monitor lainnya menawarkan LCD desktop dengan ukuran dari 14 inci (harganya sekitar US$600) hingga 18 inci (biasanya dengan label harga lebih dari US$3500 ). Sebagai catatan, vendor menentukan ukuran layar LCD dari luas layar yang terlihat dan bukan dari ukuran tabungnya, seperti pada monitor CRT, jadi area yang terlihat pada layar LCD 15 sama dengan pada layar monitor CRT 17 inci. Beberapa monitor LCD stand-alone dirancang sehingga layarnya dapat menyesuaikan diri berdasarkan orientasinya, landscape atau portrait. Beberapa diantaranya bahkan dilengkapi dengan hub USB dan layar pelindung. Semua itu, tentu saja, menambahkan biaya ekstra pada label harganya.

Hingga kini, pangsa pasar LCD 2 persen dari total penjualan monitor, menurut analis dari Standford Resources, San Jose, California. Angka itu mungkin akan berubah jika harganya telah turun. LCD 15 inci, dengan rentang harga US$800 hingga US$1200, merupakan tipe yang paling laris dengan pangsa 75 persen pada pasar LCD. Sebagai perbandingan, harga monitor CRT 17 inci berkisar pada US$200 hingga US$350. Para analis berharap harga LCD 15 inci bisa lebih murah pada tahun ini, dengan semakin berkurangnya biaya perakitan.

Bila Anda harus memilih antara tipe analog atau digital, mungkin Anda harus mengorbankan kualitas demi alasan ekonomis. Karena model analog harus mengkonversi sebuah data dua kali, maka mungkin terdapat masalah saat melakukan rendering. LCD digital mampu mengerjakan tugasnya lebih baik tetapi memerlukan adapter grafis khusus dengan sebuah interface digital. Jadi, harga LCD digital lebih mahal dibanding model analog, secara keseluruhan. Dan ingat, Anda harus membeli adapternya secara terpisah.

Untungnya, perang standar interface digital yang selama ini berlangsung antara Video Electronic Association (telah lama menjadi badan standar video) yang membawa standar Digital Flat Panel dengan Digital Display Working Group (terdiri atas beberapa vendor seperti Intel, Compaq, dan NEC) yang datang dengan standar Digital Visual Interface, telah berakhir dengan DVI sebagai pemenangnya. Dukungan luas para vendor terhadap DVI tersebut artinya semua LCD digital terbaru akan menggunakan standar DVI, termasuk kartu grafis dengan konektor digitalnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar